Translate

Tersenyumlah Awan




Kala matahari berada di puncak, seketika tubuh terasa terbakar oleh panasnya yg menusuk. Riuhan angin membawa debu dan pasir beterbangan menambah suasana cekam.

Jiwa kuat menjadi layu, pikiran tenang menjadi buyar karena teriknya. Ku tatap langit di bawah pohon rindang dengan penuh harap akan datangnya hujan, namun awan tak menunjukkan tanda²nya.

Diri menjadi putus asa, hilang sudah harapan yg sejak tadi ternanam, satu demi satu daun berguguran menandakan tumbuhan pun tak sanggup menahan suhu yg membara².
Terdiam ku melihat daun itu, hati pun berkata** oh matahari, kenapa kau beri panas membara seperti ini.

Kunanti² akan munculnya tanda awan untuk tersenyum memberi setetes kesejukan di dalam terik ini. Kala matahari turun dari puncak baranya, suhu menikam kini sedikit pudar tertutup awan yg baru menunjukkan senyum nya untuk dunia.

Senyum itu sungguh memberi perubahan untuk jiwa² yg layu, kepingan harap yg hancur terbawa angin kini mulai tumbuh kembali.
Jiwa raga yg kehilangan asa mulai hadir asa baru yg siap menerangi hati.

Tersenyumlah awan, tersenyumlah untuk dunia. Berilah harapan untuk jiwa² layu dari bara matahari yg mencekam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar