Dipagi hari yang cerah, aku melihat rumahku dihiasi layaknya ada acara pernikahan, kulihat sebuah pelaminan dan meja yang diatasnya ada beberapa makanan (untuk perasmanan). Aku bingung, dan aku bertanya pada ibuku.
"Bu, ini ada apa?" Tanyaku.
"Sudahlah kamu tak perlu tau, kamu masuk ke kamarmu temui Bi Yati (tukang rias)" jawab ibuku sambil tersenyum dan sedikit mendorongku untuk memasuki kamarku.
Aku memasuki kamarku dan aku tidak menyangka ternyata kamar akupun dihiasi layaknya kamar pengantin. Aku semakin bingung dan bertanya pada bi Yati.
"Bi, ini sebenarnya ada apa?"
"Eh.. (kaget tiba-tiba aku ada di belakang bi Yati). Sudah, kamu duduk ajah di sini" ucapnya sambil menyuruhku duduk di kursi yang telah disediakan.
Aku menuruti perintah bi Yati untuk duduk di kursi itu, aku menghadap cermin, aku melihat beberapa alat makeup dan tiga buah tuxedo dan sebuah peci yang di gantung di belakang pintu kamar.
"Ehh... tuan, bibi lupa"
"Lupa apa Bi?" Kataku.
"Sebelum kamu duduk disini, kamu ganti baju dulu gih pake tuxedo ini" jelasnya sambil memberikan tuxedo yang berwarna putih.
"Emmm.... Bi, ini ada apa yah? Kok aku harus pake baju ini? Kayak pengantin aja deh!" Aku bertanya kepada bi Yati sambil beranjak dari tempat dudukku.
"Hehehe.. " dia malah tersenyum melihat kebingunganku.
"Emang tuan mau nikah, uppss.. (keceplosan) sudahlah ganti baju dulu gih..." Lanjutnya.
Tak berlama-lama lagi akupun menuruti perintah bi Yati dan langsung disuruh duduk kembali di kursi yang tadi.
Bi Yati Langsung merias diriku, dari atas kebawah, aku terlihat seperti pengantin laki-laki yang paling ganteng di dunia.
Setelah semuanya selesai, aku di bawa ibuku menuju ruang tamu. Aku dan ibuku telah Sampai diruang tamu, aku melihat begitu banyak orang yang telah hadir, penghulu dan seorang perempuan beserta keluarganya.
"Bu, ibu mau menikahkan aku? Dengan siapa Bu?" Bisikku ketelinga ibuku. Ibuku tersenyum dan malah menyuruhku duduk di sebelah perempuan yang memakai gaun kebaya.
Aku semakin bingung, "apakah aku akan dinikahkan? Dengan siapa? Dan perempuan ini siapa?" Gumamku dalam hati sembari duduk di sebelah perempuan itu.
"Apakah semuanya sudah siap?" Tanya penghulu kepada semua.
"Siap!" Semua orang menjawab.
Sebelum saya mengulurkan tanganku dia menatapku sambil tersenyum. Akupun menatap perempuan itu yang ternyata perempuan itu adalah orang yang aku cintai selama ini. Aku sangat senang, karena perempuan yang dinikahkan denganku adalah pilihan aku.
"Tapi apa maksudnya? kok ibu Gx beri tahu aku sebelumnya sih?" Gumamku. "Tapi gx papalah, mungkin ibu mau kasih aku surprise kali" lanjutku bergumam dalam hati sembari senyum senyum sendiri.
Tidak berlama-lama lagi aku berjabatan tangan dengan ayahnya.
"Saya kawinkan dan saya nikahkan Supyan Sauri bin Karja abdul Rahman dengan anak saya ................ binti ........ dengan maskawin seperangkat alat sholat dibayar kontan!" Ayahnya mengucapkan ijab dengan lantang.
"Saya terima nikahnya......" Sambil saya mengucapkan qobul, perasaanku tercampur aduk. Antara senang, tegang dan masih bingung dengan semua yang terjadi. Di samping itu semua, kepalaku tiba-tiba pusing, pandanganku buram, dan aku terjatuh sebelum semua orang berkata "Sah!".
5 menit kemudian aku terbangun dan melihat di sekelilingku, mulai dari atap, kanan dan kiri kamarku. Aku beranjak dari tempat tidurku dan melihat apa yang terjadi di ruang tamu, dan ternyata tidak ada apa apa, acara pernikahan itu tidak pernah terjadi. Semua yang terjadi hanyalah MIMPI.
"Ahhhhh.... Kirain beneran" kataku kesal.
Tamat
Oleh: Supyan Sauri
Oleh: Supyan Sauri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar