Translate

Masih Tentang Rindu


Ku coret lagi namamu
Dalam lembar kertas  diaryku
Saat ku sebut namamu
Tak terbendung lagi rindu ini selalu menggebu

Menggebu dalam sanubariku
Hingga mata ini  membelalak menatap langit biru
Memandang indah fotomu
Lalu bersenggama dalam lubuk hati yang begitu rindu pada mu...

Sungguh ku tak berdaya
Menahan rindu yang sangat bersemangat ini
Rindu yang selalu menghantui
yang begitu melekat dalam raga

Yah semoga saja kau selalu dalam hatiku ini
yang selalu merindu
Merindu ingin bertemu kembali
didalam ruang dan  waktu.

Rasa yang Terabaikan


Aku punya rasa
Aku punya mimpi
Yang hanya bisa ku simpan
Dan ku sembunyikan
Dalam lubuk hati
Karena di sana lah tempat teraman
Untuk bersembunyi
Rasa yang pernah ku ungkap
Tapi tak satupun penerimaan ku dapat
Hanya berbalas duka yang ku terima

Kekecewaan kian merongga
Membuat hati ku semakin meronta-ronta
Tolong bebas kan aku dari kekejaman hati dan kerinduan yang ku rasa
Malam ku hanya terisi dengan isak tangis
Saat aku tak mampu terlelap dalam buaian malam,,

Ku ingin menjauh dari apa yg membuat ku ingat
Aku ingin lupa tapi yg bisa ku lakukan hanya tidak mengingat nya
Walau sebenarnya aku tak pernah bisa lupa
Melupakan tentangnya . Adalah hal yang tak pernah bisa ku lakukan.

Tersenyumlah Awan




Kala matahari berada di puncak, seketika tubuh terasa terbakar oleh panasnya yg menusuk. Riuhan angin membawa debu dan pasir beterbangan menambah suasana cekam.

Jiwa kuat menjadi layu, pikiran tenang menjadi buyar karena teriknya. Ku tatap langit di bawah pohon rindang dengan penuh harap akan datangnya hujan, namun awan tak menunjukkan tanda²nya.

Diri menjadi putus asa, hilang sudah harapan yg sejak tadi ternanam, satu demi satu daun berguguran menandakan tumbuhan pun tak sanggup menahan suhu yg membara².
Terdiam ku melihat daun itu, hati pun berkata** oh matahari, kenapa kau beri panas membara seperti ini.

Kunanti² akan munculnya tanda awan untuk tersenyum memberi setetes kesejukan di dalam terik ini. Kala matahari turun dari puncak baranya, suhu menikam kini sedikit pudar tertutup awan yg baru menunjukkan senyum nya untuk dunia.

Senyum itu sungguh memberi perubahan untuk jiwa² yg layu, kepingan harap yg hancur terbawa angin kini mulai tumbuh kembali.
Jiwa raga yg kehilangan asa mulai hadir asa baru yg siap menerangi hati.

Tersenyumlah awan, tersenyumlah untuk dunia. Berilah harapan untuk jiwa² layu dari bara matahari yg mencekam

Diary Usang




Mentari pagi yang ditutupi oleh awan-awan hitam
Seperti halnya perasaan yang ditutupi oleh sebuah kegalauan ketika pesan tidak dibalas
apa yang dia pikirkankan itu diluar pikiran saya
 
Kucoba gapai dia tapi seakan Tuhan menghukumku
Aku tak punya apapun
Hanya kelereng bola mataku juga tubuh ini
Hancur lebur seperti kayu terbawa angin seperti debu
 
Andai waktu berhenti
Akan kurawat buku ini yang berisi tentang kisah antara sedih dan senang
Teman setiaku...
Saksi bisu kehidupanku...
  
Ku elus buku ku...
Debu dan bahkan sampul
Ah, kuingat masa itu...
Masa dimana kau beri
Beri senyumanmu dan perhatianmu
Ku tak tau apa maksudnya
Hanya penyampaian tak berarti yang terucap dariku.

Selamat Pagi



Sinar mentari berpendar indah pagi ini
Diiringi desir lembut angin membelai halus
Dedaunan hijau yang tampak menari
Pucuknya melambai-lambai seakan menyerukan indahnya hari ini

Kicauan burung pun tak mau ketinggalan
Berdendang merdu dengan riang sambil berkejar-kejaran
Seolah mengatakan jangan lagi ada tangisan
Biarkan gelapnya tadi malam menghapus segala kerisauan
Lanjutkan hari ini dengan penuh senyuman

Sambut pagi dengan segala nikmat
yang harus disyukuri
Bahwa hari ini masih diberi nafas lagi
Bahwa hari ini masih bisa bertemu sang mentari
Bahwa hari ini masih bisa memperbaiki diri
Bahwa hari ini masih bisa mengucapkan
SELAMAT PAGI

Pelangi Pagi



Di sebuah taman kala pagi, 
Terlihat hamparan rumput hijau 
dan bunga² yg asri nan segar 
seakan tersenyum dan menari-nari di hadapanku.

Puas ku memandangi sekitar, 
Lalu duduklah aku pada sebuah ayunan di bawah pohon. 
Seketika itu turun nya hujan rintik² ditemani semilir angin, 
Ku hadapkan wajah ke langit dan memejamkan mata 
sambil ku ayunkan ayunan itu.

Beberapa menit berlalu hujan pun reda, 
Kubuka mata perlahan di sambutnya aku 
oleh pelangi cantik yg membuai pandanganku, 
Rasa takjub di pagi itu sungguh tak terhingga.

Hariku tersenyum, 
Hariku gembira, 
Hariku memancarkan aura kebahagiaan
untukku Cabla alam semesta.

Hanya Untukmu



Beribu harapan masih tersimpan
Beribu rasa selalu terabaikan
Pilu hati diiringi rasa nestapa
Menyayat hati yang tak pantas untuk disalahkan

Detik demi detik berlalu
Hari demi hari terlewati
Sejenak aku berpikir
Mungkinkah kita akan bersama lagi??
Melupakanmu itu sulit
Meraihmu pun aku tak mampu

Bolehkah aku menjadi bintang di hatimu walau sementara??
Bolehkah aku menggores tinta kenangan di antara kita??
Bolehkah aku menyimpan rasa hanya untukmu??

Kau adalah pelangi di hatiku
Memberikan warna yang berbeda dari yang lain
Memberikan rasa yang indah bila aku memandangimu

Aku ingin kau tetap di sisiku
Agar aku tetap bisa memandangimu
Aku mencintaimu...

Menanti Hadirmu



Kubiarkan jemariku menari
Diatas lembaran kertas putih
Melukis matamu denga teliti
Merangkai bait-bait puisi dari hati

Kutuliskan tentangmu dalam bait-bait puisi
Jemariku lincah menari dalam alunan sunyi
Sembari berimajinasi hadirmu disini
Temani diri sampai terlelap dalam mimpi

Hingga menunggu tiba waktunya pagi
Aku masih disini dengan hati yang sepi
Merindu hadirmu untuk kembali lagi
Sekedar mengisi hatiku yang kosong ini

Rembulan kini berganti mentari
Saatnya bangun dari indahnya mimpi
Suara burung menyemangati diri
Untuk bertemu dirimu lagi dan lagi

Harapan dibalik Belenggu




Menatap masa yang akan datang
memang mudah tapi sulit untuk dijalani,
hari demi hari ku lewati untuk sebuah cita²
yang telah lama terpendam dan menunggu untuk tercapai.

Sulit, sungguh sulit, dan itu memang sulit.
Seakan tidak berdaya untuk melakukannya,
tak habis pikir kenapa aku harus memikirkan itu semua,
padahal masih banyak yang harus di kerjakan ketimbang memikirkan yang belum pasti.

Berawal dari mimpi² yang membelenggu hidupku
dan mengusik ketenangan, disitu hati kecil mulai angkat bicara
dan mulai memberi komentar tentang hal yang dipikirkan oleh akal.
Sulit dipercaya namun itulah kenyataan,
belenggu dalam hidup kini telah membangun harapan untuk dicapai.

Satu/satu harapan yang tersembunyi  dalam hati
akan segera membara membakar akal yang ketakutan melawan waktu.

THANK YOU ALLAH




Ya Allah . . ,
Atas segala nikmatmu,aku bersyukur kepadaMu . . .
Atas segala rahmatmu,aku berlindung kepadaMu . . .
Kau ajarkan aku tuk bersabar,atas musibah yang menimpa . . .
Ajarkan aku tuk slalu bersyukur atas apa yang ada . . ,
Tanpa merasa kekurangan suatu apapun . . .

Ya Allah . . ,
Kau berikan nikmat hidup ini kepada kami . . .
Begitu banyaknya nikmat yang Kau berikan . . ,
Sehingga,kami tak mampu menghitungnya . . .
Dan kami mendapatkan rahmat dan karunia
Yang tak terhingga yang telah Kau berikan kepada kami . . .

Ya Allah . . ,
Dengan otak,kami bisa berfikir
Dengan mata,kami melihat indahnya dunia . . .
Dengan hidung,kami menghirup udara segar . . .
Dengan mulut,aku bisa berbicara saat ini . . .
Dengan telinga,kami mendengar suara nan merdu . . .
Dengan tangan,kami melakukan banyak hal . . .
Dengan kaki,kami berjalan dan melangkah . . .

Ya Allah . . ,
Sungguh berlipat ganda nikmat yang telah kau berikan pada kami
Terutama,nikmat terbesar yang sejak dahulu ada
Yaitu nikmat Iman dan Islam
Yang dimiliki kaum muslim dan muslimat
Thank You,Allah . . .

Keluarga




Dimana cinta bermulai
dimana kasih sayang yg nyata, 
keluh kesah dalam diri menantikan itu tiba. 
Kerinduan demi kerinduan yg membara di jiwa dan terus mengusik hati.

Terenung dalam kesibukan, terdiam dalam keramaian, 
menunggu untuk melepas rasa rindu didada.
Di suatu senja ku teringat pada orang² 
yg dulu memberi kedamaian, keceriaan, 
dan kesejukan dalam menjalani hidup.

Adalah keluarga
Yang sejauh mata memandang 
memberikan cahaya² ketenangan
tiada batas cintamu tertanam di lubuk hati 
dan kasih sayang tak berujung.
:')

Cintailah Kimia



Teruntuk kau yang disana
Bahagialah dan jangan merasa pusing
Aku iringi dengan do'a
Agar jalanmu selalu terbuka

Cintailah dirinya
Berharaplah padanya
Yakinlah dengan dirinya
Dia takkan membutmu kecewa

Tenanglah dan jangan bersuara
Pandanglah ia tanpa bicara
Dia yang engkau cinta sekarang
Yang mampu buatmu menjadi seorang guru

Tersenyumlah dengan ceria
Aku yakin kau bisa bahagia
Lupakan semua tentang kekecewaan
Hilangkan semua tentang kemalasan
Anggaplah dirinya sebagai temanmu
Agar engkau bisa menguasainya.

Tetaplah Shalat




Tetaplah Shalat Tetaplah Shalat meski diri masih sering bermaksiat, Tetaplah Shalat walaupun hati belum ikhlas menjalankan, Tetaplah Shalat meskipun raga masih berat untuk menegakkan, Bahkan meskipun kita mendapati diri kita adalah seorang pezina dan pelaku dosa besar, tetaplah Shalat.

Tetaplah Shalat, Semoga dengan Shalat itu yang akan menghilangkan zina, mengikis maksiat, dan merubah diri menjadi lebih giat dan ikhlas, insyaAllah. 

Shalat Jangan menunggu berubah menjadi baik dulu Kita tidak akan merubah apapun tanpa shalat 

Jangan hiraukan hinaan yang para pembenci lontarkan, Biarlah mereka menyebutmu munafik, Biarlah mereka menuduhmu hanya pencitraan, 

Biarlah mereka mengatakan engkau sedang menghina TUHAN karena engkau shalat tetapi masih suka bermaksiat Biarkan dan jangan dihiraukan, 

Karena seberapapun besarnya usahamu meyakinkan mereka, Pembenci tetaplah pembenci, Bijaksana jika kamu memilih untuk mengabaikan ocehannya dan tetap mendoakan orangnya 

Shalat itu memang berat karena berbuat mungkar itu ringan, Shalat itu memang susah karena berbuat keji itu mudah, 

Tapi jika kita mampu Istiqomah walaupun diri masih berlumuran dosa dan maksiat, Ketika nanti ALLAH ﷻ menurunkan hidayah-Nya, segalanya akan menjadi ringan dan mudah Karena itulah kawan, Tetaplah Shalat ALLAH ﷻ berfirman:
 إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ . . 
“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.” 
(QS. Al ‘Ankabut: 45)

Terhalang Jarak dan Waktu

Di sini aku memandang bulan 
yang seharusnya terang benderang 
menyinari indahnya malam ini 
tapi apa daya bila cahaya terhalang awan hitam
yang tak tau kapan akan menghilang.

Di sini rasa rindu ku yang tak kunjung jumpa 
dengan seorang yang ku sayang 
terhalang jarak yang jauh membentang
Yang ku tak tau kapan akan jumpa 
dengan seorang wanita yang di rindukan.

Untuk menghubunginya pun tak kuasa 
karena yang kurasakan itu hanya mengganggu waktunya 
apalah daya aku hanya menunggu rasa rindu itu memiliki arti
Yang ku tak tau kapan dia akan mengerti akan hal apa yang ku rasakan sekarang ini.

Semangat Muda



Mentari kian merangkak
Memberi semangat yang hangat
Menjadikan masadepan
Di susul energi yang kuat

Marilah sobat
kita bersama sama membangun
Mencari kemajuan
Membendung keegoisan
Dalam mencari jati dirimu

Ayolah sobat
Jangan biarkan kemalasan menguasaimu
Meninggalkan luka yang dalam
Membasahi seluruh jiwa ragamu
Dan membekukan pikiranmu

Bangkitlah sobat
Semangat itu sudah kau teguhi
Mencandu dalam hatimu
Menggeliat dalam hatimu
Mencari kelebihanmu.